WISHFUL THINKING DURING PANDEMIC SITUATION: KAPAN KITA PUNYA VAKSIN KORONA?
Thursday, December 17, 2020

Vaksin ini emang belum bisa didistribusikan. Namun kita harus tetap bersabar dan percaya terhadap perkembangan vaksin yang di uji oleh Pfizer dan BionTech ini dan melalui postingan blog ini aku ingin menyampaikan beberapa fakta mengenai vaksin Korona Pfizer dan Biontech:
1.Belum Ada Masalah Keamanan Serius hingga Kini
Pfizer dan BioNTech mengatakan sejauh ini belum ada masalah keamanan serius yang muncul. Namun, pengumpulan data mengenai pengujian keamanan vaksin masih terus dilakukan.
Paul Hunter, profesor kedokteran di University of East Anglia, menyebutkan beberapa efek samping yang bisa muncul setelah pemberian vaksin, seperti sakit lengan atau demam. Vaksin Pfizer dan BioNTech merupakan jenis vaksin baru, sehingga bukan tidak mungkin seseorang bisa alergi terhadap salah satu komponennya.
2.Belum Dipastikan Apakah Vaksin Dapat Mencegah Gejala yang Parah
Studi yang dilakukan Pfizer dan BionTech memang dirancang untuk mendeteksi apakah vaksin bisa melindungi dari gejala COVID-19 yang parah atau tidak.
3.Belum Jelas Apakah Vaksin Bisa Mencegah Penularan Virus
Pihak Pfizer mengatakan bahwa jika vaksin bisa menghentikan infeksi, maka seharusnya juga bisa menghentikan penularan dari satu orang ke orang lain. Meski begitu, jika yang dialami adalah infeksi tanpa gejala, masih ada potensi risiko untuk menulari orang lain. Namun, mereka menegaskan bahwa potensi jauh lebih rendah, dibandingkan jika benar-benar sakit secara klinis.
4.Relawan Uji Klinis Berusia 12 - 85 Tahun
Dalam pelaksanaan uji klinisnya, Pfizer dan BionTech mengikutsertakan anak-anak di atas usia 12 tahun dan orang dewasa hingga usia 85 tahun. Secara umum, kebanyakan vaksin tidak bekerja pada pada lansia se-efektif orang yang lebih muda. Hal ini karena orang lanjut usia tidak selalu meningkatkan respons kekebalan yang efektif terhadap infeksi alami. Meski begitu, pihak Pfizer dan BionTech mengatakan bahwa mereka akan melihat datanya.
5.Vaksin Berhasil pada 90 Persen Orang
Pfizer dan BionTech mengklaim bahwa vaksin corona buatannya efektif pada 90 persen orang. Lalu, mengapa 10 persen sisanya tidak berhasil? Pakar virus dari University of Leeds, Dr. Stephen Griffin, mengatakan bahwa sulit untuk menjelaskan mengapa vaksin tidak berhasil pada pasien tanpa mengetahui siapa mereka. Menurut Griffin, vaksin akan bekerja pada orang yang berbeda secara berlainan juga. Jadi, seseorang sering mendapatkan tingkat respons yang berbeda dalam populasi, dan sulit untuk memahami dengan pasti mengapa beberapa orang merespons dan mengapa beberapa tidak merespons.
Secara umum, kondisi yang dialami setiap orang di masa pandemi saat ini memang mengharuskan kita semua untuk diam di rumah walaupun harus merasakan kesepian, tapi ini menjadi pilihan paling rasional dan aman di masa pandemi sampai kita semua benar-benar mendapatkan Vaksin Corona yang bisa melumpuhkan wabah penyakit ini. All is well and keep faith because we are in this together,